BREBES, Kabarpersatuan.com – Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Jawa Tengah, Muhammad Naryoko, kembali menunjukkan komitmennya terhadap penguatan pendidikan keagamaan. Dalam dialog interaktif bersama para guru ngaji dan pengelola madrasah di GGLC Bantarkawung, Brebes, Ahad (9/11/2025), beragam aspirasi dan gagasan mengemuka, terutama terkait kesejahteraan guru ngaji serta kebutuhan sertifikasi guru madrasah diniyah.
Acara yang berlangsung hangat itu menjadi ruang bertukar pikiran antara legislator dan para pegiat pendidikan agama di tingkat akar rumput. Dalam sambutannya, Naryoko menegaskan bahwa sejak awal Fraksi PPP konsisten memperjuangkan insentif guru ngaji sebuah kerja politik yang telah dimulai sejak masa Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Taj Yasin Maimoen.
“PPP adalah yang pertama mengusulkan insentif guru ngaji. Bahkan ketika pemerintah provinsi berniat menghapusnya, termasuk BOSDA, kami berdiri paling depan menolak. Perjuangan itu terus kami lanjutkan,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dalam setiap rapat paripurna DPRD Jateng, Fraksi PPP selalu mendorong penambahan alokasi anggaran bagi guru ngaji, guru madrasah, dan pesantren. Menurutnya, kontribusi mereka dalam menjaga moral, akhlak, dan karakter generasi muda tidak boleh dipandang sebelah mata.
“Guru ngaji dan guru madin ini benteng akhlak bangsa. Kesejahteraan mereka adalah tanggung jawab daerah, bukan sekadar jargon,” lanjutnya.
Dalam sesi dialog, para peserta menyampaikan aspirasi yang lebih spesifik, antara lain kebutuhan sertifikasi bagi guru madin, serta pentingnya pengakuan ijazah madrasah diniyah agar bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP/MTs di sekolah formal.
Aspirasi tersebut langsung mendapat respons positif dari Muhammad Naryoko.
“Usulan ini sangat relevan. Saya akan bawa ke rapat komisi dan rapat gabungan DPRD. Sertifikasi guru madin adalah langkah penting agar ada standar mutu sekaligus jaminan kesejahteraan,” ujarnya.
Dialog ditutup dengan dzikir dan doa bersama. Para peserta mengaku senang karena suaranya mendapat perhatian serius dari Fraksi PPP.
“Kami merasa didengar. Harapannya, aspirasi tadi bisa diwujudkan dalam kebijakan yang nyata,” tutur salah satu guru madin.
Melalui kegiatan ini, Muhammad Naryoko menegaskan bahwa perjuangan Fraksi PPP tidak berhenti di gedung DPRD. Keterlibatan langsung dengan masyarakat, terutama pejuang pendidikan keagamaan, menjadi bukti bahwa komitmen itu hidup dan terus diperjuangkan di lapangan.



















