PURWOREJO, Kabarpersatuan.com – Menjelang peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-79 Muslimat Nahdlatul Ulama, Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Purworejo menggelar berbagai kegiatan edukatif dan meriah.

Kegiatan ini tidak sekadar menjadi ajang perayaan usia organisasi, tetapi juga sebagai upaya menumbuhkan semangat kebersamaan, kemandirian, dan kreativitas di kalangan anggota Muslimat NU serta generasi penerus.

Puncak acara Harlah dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 20 Juli 2025 di Alun-Alun Purworejo. Namun jauh sebelum itu, suasana perayaan sudah mulai terasa dengan digelarnya sejumlah lomba internal pada Kamis, 10 Juli 2025.

Kegiatan lomba ini bertempat di Aula dan Kantor PCNU Purworejo, diikuti oleh kader Muslimat NU dari seluruh PAC se-Kabupaten Purworejo, serta peserta didik dari berbagai lembaga PAUD/RA/TK yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPMNU).

Adapun cabang lomba yang dipertandingkan meliputi:

• Lomba Tari Islami dan Lomba Sholat Subuh untuk tingkat PAUD/RA/TK,
• Lomba Paduan Suara dan Lomba Master of Ceremony (MC) antar PAC Muslimat NU se-Kabupaten Purworejo.

Ketua Seksi Lomba, Hj. Siti Tafrijiyah Haikal, menyampaikan rasa bangga dan harunya melihat antusiasme para peserta yang sangat tinggi.

“Kami sangat terharu melihat semangat para ibu Muslimat dan anak-anak dari lembaga-lembaga PAUD YPMNU. Mereka hadir dengan kesiapan maksimal, bahkan tidak sedikit yang telah berlatih selama berminggu-minggu. Meski harus mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya, semuanya dijalani dengan penuh keikhlasan dan kegembiraan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hj. Tafrijiyah berharap kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membentuk generasi bangsa yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual dan sosial.

“Bagi anak-anak, ini adalah proses pendidikan karakter sejak dini — menjadi pribadi religius, sholih-sholihah, ceria, dan kreatif. Sedangkan bagi para ibu Muslimat, kegiatan ini memperkuat ukhuwah, meningkatkan kepercayaan diri, serta menumbuhkan kedewasaan dalam berorganisasi dan berkhidmah di bawah panji Nahdlatul Ulama,” imbuhnya.

Daftar Pemenang Lomba:

🟢 Lomba Paduan Suara antar PAC Muslimat NU:
• Juara 1: PAC Kemiri
• Juara 2: PAC Bener
• Juara 3: PAC Kaligesing
• Juara 4: PAC Loano
• Juara 5: PAC Bayan
• Juara 6: PAC Banyuurip

🟢 Lomba MC antar PAC Muslimat NU:
• Juara 1: PAC Pituruh
• Juara 2: PAC Ngombol
• Juara 3: PAC Kutoarjo
• Juara 4: PAC Gebang
• Juara 5: PAC Bayan
• Juara 6: PAC Purworejo

🟢 Lomba Tari Islami Tingkat PAUD/RA/TK:
• Juara 1: TK Masyitoh 1 Brengkelan, Purworejo
• Juara 2: RA Masyitoh Sucen Jurutengah, Bayan
• Juara 3: TK Masyitoh Guyangan, Loano

🟢 Lomba Sholat Subuh Tingkat PAUD/RA/TK:
• Juara 1: TK Masyitoh Bener
• Juara 2: TK Masyitoh 1 Brengkelan
• Juara 3: TK Masyitoh Guyangan, Loano

Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang kegiatan berlangsung. Setiap tim hadir dengan semangat tinggi, mengenakan busana khas, membawa atribut unik, serta menyuarakan yel-yel daerah masing-masing. Banyak dari mereka datang bersama keluarga dan rombongan PAC, menjadikan acara ini seperti ajang silaturahmi besar keluarga Muslimat NU se-Kabupaten Purworejo.

Salah satu dewan juri, Yulianto, M.Sn., yang juga dosen STAINU Purworejo sekaligus pengurus Lesbumi NU, memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan acara ini.

“Saya menyaksikan langsung bagaimana kegiatan ini menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak dan para ibu Muslimat. Mereka menampilkan kreativitas, penghayatan nilai-nilai Islami, dan kerja sama tim yang luar biasa. Ini bukan hanya sekadar lomba, tetapi proses pembelajaran dan penguatan identitas Nahdliyyin yang sangat penting,” ujarnya.

Kegiatan lomba ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari dakwah bil hal khas Muslimat NU yang memadukan unsur pendidikan, seni, ibadah, dan solidaritas organisasi. PC Muslimat NU Purworejo sukses membuktikan bahwa semangat perjuangan perempuan Nahdliyyin tetap menyala dan relevan di tengah tantangan zaman.

Melalui kegiatan ini, Muslimat NU Purworejo mempertegas perannya sebagai kekuatan strategis dalam membina keluarga, mengawal pendidikan anak usia dini, serta menjadi penggerak masyarakat menuju kehidupan yang religius, mandiri, dan berdaya.