SEMARANG, Kabarpersatuan.com– Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, yang akrab disapa Gus Yasin, memperkenalkan program unggulan bernama “Pesantren Obah” untuk mengatasi permasalahan akhlak di kalangan generasi muda di Jawa Tengah. Program ini menitikberatkan pada penguatan karakter anak muda melalui peran aktif para guru agama, baik dari agama Islam maupun non-Islam.
“Pesantren Obah adalah salah satu solusi untuk menghadapi tantangan moral generasi muda yang semakin kompleks. Kami akan memperbanyak jumlah guru agama serta meningkatkan insentif mereka, sehingga pendidikan karakter dan budi pekerti bisa lebih optimal,” jelas Gus Yasin usai menghadiri acara Konsolidasi Pemenangan Paslon Ahmad Luthfi-Gus Yasin yang diselenggarakan oleh Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jawa Tengah di Hotel New Puri Garden, Semarang, Minggu (29/9/2024).
Gus Yasin menyoroti bahwa kasus-kasus seperti tawuran antar geng hingga tindakan kriminal seperti pemerkosaan siswa di Demak menunjukkan betapa mendesaknya perbaikan akhlak di kalangan remaja. Menurutnya, salah satu kunci utama dalam membangun generasi muda yang berakhlak baik adalah melalui pendidikan yang berpusat pada guru agama.
“Guru agama tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi pendidik moral dan penjaga akhlak. Oleh karena itu, di program Pesantren Obah, kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para guru ini, baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan insentif bagi mereka,” lanjut Gus Yasin.
Dengan kehadiran program yang menjawab kebutuhan masyarakat, Gus Yasin berharap bahwa pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin dapat membawa perubahan positif dan manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Tengah.
“Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk generasi muda dan Pemuda Ka’bah, untuk bersama-sama memperbaiki akhlak dan membangun generasi yang tangguh serta berkarakter baik,” tambahnya.
Ia menekankan bahwa tidak ada agama yang memberi toleransi terhadap perilaku merusak moral. Oleh karena itu, semua guru agama tanpa memandang latar belakang agama harus dirangkul untuk membentuk benteng akhlak bagi generasi muda.
“Pesantren Obah akan memfasilitasi para guru agama, baik yang beragama Islam maupun non-Islam, dengan insentif sebagai penjaga benteng moral masyarakat,” tutupnya.