Semarang, Kabarpersatuan.com – KH Idror Maimoen atau yang akrab disapa Gus Idror menyampaikan pandangan mendalam tentang makna politik dalam Islam saat menghadiri Sarasehan dan Ngaji Politik yang digelar di Kantor DPW PPP Jawa Tengah, Kamis (19/6/2025). Acara ini diikuti oleh jajaran pengurus partai, aparatur DPW, dan sejumlah kader muda PPP Jawa Tengah.
Dalam tausiyahnya, Gus Idror mengingatkan bahwa Islam sesungguhnya sangat memperhatikan persoalan politik. Namun, menurutnya, banyak orang hari ini yang lupa bahwa politik dalam Islam tidak melulu soal kekuasaan dan jabatan, melainkan juga tentang membangun persaudaraan, komunikasi hati, dan silaturahmi.
“Sebenarnya politik dalam Islam itu halus, penuh adab. Politik Islam itu seperti duduk bareng, saling ziarah, saling mengingatkan, saling mendukung dalam kebaikan. Tapi yang seperti ini justru mulai terlupakan,” ujar Gus Idror.
Ia mencontohkan bagaimana Rasulullah SAW menyatukan kaum Anshar dan Muhajirin bukan hanya dengan pidato atau aturan, tetapi dengan pendekatan hati. Bahkan Rasulullah rela “menyedulurkan” mereka—memberi bagian dan tanggung jawab secara adil, sehingga terbangun kekuatan umat yang solid dan saling menguatkan.
“Hari ini, kita perlu kembali pada politik Islam yang seperti itu. Politik yang menyambung hati, bukan memutus tali. Politik yang memberi bagian, bukan saling menyingkirkan,” tambah Gus Idror.
Gus Idror juga menekankan pentingnya kader-kader PPP untuk menjaga nilai-nilai ini, terutama dalam menghadapi tantangan politik modern. Menurutnya, PPP harus menjadi partai yang tidak hanya kuat secara struktural, tapi juga hangat secara kultural—yakni hadir di tengah masyarakat dengan adab, nilai agama, dan pendekatan yang menyentuh.